[ endhoot ]

endhoot at the first time being BLOGger was so GO-BLOG for nge-BLOG in the BLOGspot and made a JE-BLOG one

Monday, April 23, 2007

Postcard from Bangkok

Minggu lalu, tepatnya Rabu, aku dapet kartu pos lagi. Kali ini dari Gaga, dari Bangkok. Padahal Gaga-nya udah nyampe duluan di Bandung, lha kok kartu posnya telat 3 hari... hehehhee... Makasih ya, Gaga! *muach muach Gaga* Yuk kita kopdar lagi!

Labels:

Sunday, April 15, 2007

Suatu Cerita di Satu Hari

05.45 dari rumah, hampir telat naik travel, untungnya aku telpon dulu untuk minta si travel ga berangkat dulu. Begitu aku nyampe 06.10, travel langsung berangkat. Kirim SMS : berangkat!

Di tengah jalan beser melanda, minta berhenti di rest area, melepaskan kebutuhan biologis buat pis of cur, then tertidur nyenyak. 08.30 nyampe di suatu daerah tak dikenal dan aku hampir salah turun. Kirim SMS lagi : dah nyampe!

Eh ternyata yang datang seorang brondong manis. Aw... aww... Dan dengan manisnya pula mengulurkan tangan, "Kenalan dulu. Omdo." Iya, namanya Omdo. Lalu dengan tersenyum manis dia mempersilakan aku untuk masuk ke dalam mobil dan kami pun berangkat ke suatu tempat. Oh my goat! Aku dibawa ke rumahnya! Dan rumahnya sepi tiada orang! Hatiku dag dig dug, entah apa yang akan terjadi nanti. Dag dig dug cemas! Dag dig dug senang! Dag dig dug takut! Campur aduk jadi satu dan menciptakan irama ajeb-ajeb dalam dada. Apa yang terjadi kemudian?

Pertama-tama... install linux... eh, kok? *garuk2* Pertama-tama dapet suguhan teh. Hhmm... sempet curiga, jangan2 dicampur obat nih tehnya. Mungkin juga sih, aku minum seteguk, tidak terasa ada yang aneh, sepertinya ga mempan nih. Lalu ditawari untuk sarapan. Kecurigaanku semakin menjadi2. Daripada daripada, lebih baik lebih baik kan? Aku tolak saja tawaran sarapan tersebut.

Karena kedatangan kali ini untuk menghadiri kondangan di negri antah-berantah (saking jawuhnya soalnyah), si bronis mempersilakan aku untuk masuk kamar. Eits... jangan pada ngeres dulu ya, masuk kamar buat ganti baju doang kok, ganti baju resmi gitu. Aku telah membekali diri dengan baju yang simpel memakainya, jadi ga perlu tulung2 buat narikin retsleting. Bawahan pake blue jeans, atasan pake model kebaya warna putih, hanya cincin dan anting yang jadi perhiasan, sandal pesta. Beres deh. Tinggal berdandan aja eh ber-make up di depan si Omdo. Pelembab dioleskan, bedak ditempelkan, pensil alis ditorehkan, dan terakhir lipstik disapukan ke bibir. Bercermin dan merapikan rambut. Dah, cantik! Pas jarum jam berada di angka 09.00 (eh bener jam segituan ya?).

Ni bronis Omdo ga sabaran pengen segera berangkat, takut aku apa2in kayaknya. Aku dah jinak kok, paling nggigit doang... dikit :D Akhirnya berangkat juga, ngelewatin lagi jalan dari mana aku dateng tadi. Ketika kami dah dekat dengan lokasi acara, jam baru menunjukkan angka 10.00, emang kita mo nyapu2 dulu di tempat kondangan eh? Lalu si Omdo sibuk nelpon seorang preman daerah situ, dan kita sepakat untuk bikin perhitungan dengan preman tersebut di Mall deket2 situ gitu deh. Suwer, aku blank sama sekali, ga tau arah, ga tau daerah. Pasrah deh ama bronis mo dibawa ke mana juga.

Duh, kok lagi musim beser gini sih. Di Mall sih tujuan pertama nyari toilet. Setelah kebutuhan biologis tersalurkan, kemudian kami berdua mencari2 toko buku untuk mencari (dan kemudian membeli) kartu ucapan. Eh, tiba2 aku merasakan suatu keanehan di kakiku, terasa tidak nyaman untuk berjalan. Something's wrong with my sandal? Wanjrit!! Sandalku lepas!! Lepas dari sol-nya, tapi belum lepas semua gitu. *Duh... sekrinsyut nyusul yah!* Mana jam segitu masih pada belum buka semua toko2. Sambil berjalan terseret, kami mencari penjual alas kaki. Prioritas pertama adalah mencari sandal pesta. Sambil diketawain ama bronis, aku memilih2 sandal, sepatu... Ketemu satu pasang, nawar2 (sambil ngeyel tentunya), dan ketika dicoba kok kurang nyaman di kaki. Melihat2 sekitar lagi... uh oh... ada sepatu boot item... errrr... bimbang... Sepatu boot emang masuk dalam wishlist-ku, but why here? Same question asked by the bronis, too. Btw, ke pesta pake sepatu boot juga keren kok. Setelah tawar menawar yang cukup alot dengan si penjual, akhirnya sepatu boot langsung aku bayar dan pakai di tempat dan kami meneruskan perjalanan kita mencari kartu sambil menunggu si preman nongol.

Begitu si preman nongol, kita langsung cabut dan menuju ke lokasi acara untuk bikin perhitungan. Sesampai di tempat, kita ber-trisum dulu di dalam mobil sambil menunggu rombongan lain dateng. Jarum di jam menunjuk angka 12. Kelamaan di mobil bikin panas dan lapar, kita menyerbu penganten dulu. Eh eh eh... ketemu ama broni sarab yang tambah nyempluk pipinyah! Yang langsung aku tagih dipidi yang dijanjikannya, Jericho dan Dexter. Ketemu juga diriku dengan preman2 ESCETEPE, mBiG ama Tia (dulu gondrong Tio, skrg gundul berubah nama jadi Tia). Aku juga ketemu ama juragan Het Lotob! Ada si Engkoh Fosil juga yang untuk kesekian kalinya tersalip. Akhirnya satu persatu rombongan2 pada berdatangan (dan ada 1 yang nyasar jawuh). Salaman, makan, dan photo2 ama penganten.


Kenyang makan dan mulai ga betah untuk segera ganti baju, kita meluncur ke arena rekreasi di negri antah-berantah ini. Sempet terjadi insiden nyasar dikarenakan preman yang kita sewa untuk menunjukkan jalan ternyata belum lulus dari sekolah premannya, masih bikin skripsi ttg perpremanan. Ganti baju pun terpaksa dilakukan di dalam mobil. Jalan ke sana, jalan ke sini, jalan ke situ. We all had fun! Kapan pun, di mana pun, selalu always photoooo... Eh tiba-tiba di tengah2 have fun ada lelepon dari negri Aprika. Si orang Aprika ini mengiri dan menganan karena ga bisa ikutan jalan2.

Kemudian kita mengadakan lomba imut. Dan pemenangnya adalah :


Langit mulai meremang, malam mulai datang, kita kehausan. Dendam karena tadi pas beli sepatu boot si bronis ga mau bayarin, akhirnya aku todong dia untuk beliin minuman di Starbak. Si bronis sampe harus menggadaikan KTP-nya hanya untuk membelikan kita minuman. Abis minum ternyata lapar melanda. Pindah lokasi dan kita semua makan burger. Nyam... nyam... nyam...

21.00-an setelah memulangkan si preman ke rumahnya, dan untuk yang ketiga kalinya aku melewati jalan/daerah yang sama dengan waktu aku datang tadi pagi, aku, bronis, dan Raja Lag menyusuri jalan ke negri tetangga di sebelah (sonoan dikit) negri antah-berantah ini. Di KM 57 Raja Lag kami turunkan dengan paksa. Dan cerita sesudah KM 57... biarlah menjadi kenangan kami berdua saja.

-Demikian kisah sanggar cerita kali ini. Berakhir di sini, and they live happily ever after. Selamat dan congrat buat pengantennya-

==================================

Warning :
Cerita ini fiktif dan masuk dalam kategori joke/becanda.
Kemiripan tokoh dan tempat hanyalah unsur ketidaksengajaan.
Photo diambil dari berbagai sumber dan dari berbagai rentang waktu.

Labels: ,

Sunday, April 01, 2007

I Love You

Sing Me A Song Again, Daddy

Cheri and Jose Mari Chan

CHERI:
Sing me a song again, Daddy
Sing me a happy verse
Teach me those clever lines you sang
As you carried me on your shoulders
Sing me that hymn that you so loudly
Sang in church with mom
Sing it again to me and fill me
With all your words of wisdom

Comforting words of love when I
Would get home from school in tears
Somehow your songs have stayed within me
Down through all the years
Once when my younger heart was broken
Your shoulder was there to cry on
Sing me those songs I know will linger
Long after you have gone

I am standing at the threshold
Of a chapter in my life
I am asking for your blessing
As I'm about to be the wife
Of a man I know who loves me
And I'm proud to be his bride
Dad the time has come for me to leave your side

So, sing me a song again, Daddy
Sing me a lullaby
Wrap me inside your arms, Daddy
'Though this is not goodbye
Your songs will live forever
In my heart. When times get rough
The ones I'll most remember
Are your songs of love

JOSE:
Your songs will live forever
In my heart. When times get rough

CHERI:
The ones I'll most remember
Are your songs of love


1 April 2007

Met ulang tahun, Pak...
Sehat ya, Pak...
Panjang umur...
Biar Bapak bisa liat aku menikah
Biar Bapak bisa nimang cucu dari aku
I love you, Bapak


*nangis kangen dan selalu berkaca2 kalo denger lagu ini*

Labels:

Wall of Sh[F]ame