[ endhoot ]

endhoot at the first time being BLOGger was so GO-BLOG for nge-BLOG in the BLOGspot and made a JE-BLOG one

Friday, April 21, 2006

Kartini 2006


Ibu Kita Kartini


Ibu kita Kartini, putri sejati
Putri Indonesia, harum namanya
Ibu kita Kartini, pendekar bangsa
Pendekar kaumnya untuk merdeka
Wahai ibu kita Kartini, putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya, bagi Indonesia

Ibu kita Kartini, Putri jauhari
Putri yang berjasa, se-Indonesia
Ibu kita Kartini, Putri yang suci
Putri Yang merdeka, cita-citanya
Wahai ibu kita Kartini, putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya, bagi Indonesia

Ibu kita Kartini, pendekar putri
Pendekar kaum ibu, se-indonesia
Ibu kita Kartini, penyuluh budi
Penyuluh Bangsanya, kar‘na cintanya
Wahai ibu kita Kartini, putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya, bagi Indonesia

(lirik diambil dari Jay)


Hari ini, Jum'at, 21 April 2006 adalah Hari Kartini. Untunglah kantorku ga terlalu peduli dengan hal2 peringatan semacam ini, jadi pegawai2nya ga perlu pake kebaya dan konde, mana aku bisa dibilang adalah pegawai perempuan satu2nya :) So, segala macam kerepotan itu tidak terjadi. Hari ini aku pake jeans dan kawos aja, sangat santai.

Hari ini juga sepanjang perjalanan dari rumah menuju ke kantor, kenapa ga aku liat geliat peringatan Hari Kartini ya? Tak tampak anak2 dengan busana daerahnya. Apakah Hari Kartini sudah mulai terlupakan? Aku pun kalo ga diingatkan sama Lilis via SMS tadi malem, aku bakal lupa kalo hari ini adalah Hari Kartini. Duh...!! Yang kuingat malah bahwa tgl 21 April ini adalah ulang tahun salah seorang sobat SMAku. Hai, Kang Bayu! Hepi Bede ya!!!

Kartini, seorang perempuan Jawa yang identik dengan emansipasi kaum perempuan. Yah, untuk beberapa hal aku setuju dan sependapat dengannya. Kesejajaran antara perempuan dan laki-laki dalam hal pendidikan dan pekerjaan. Perempuan bisa sekolah setinggi apapun, dia juga bisa bekerja dalam bidang apapun. Tapi tetap kodratnya sebagai perempuan ga bisa dilepaskan begitu saja. Kodrat dia untuk mengandung dan melahirkan. Kodrat dia untuk menjadi ibu bagi anak2nya. Dan kodrat dia sebagai istri yang harus mengurus, merawat, dan melayani suaminya.

Yup, dalam anganku nanti kalo aku udah bersuami aku akan mengurus, merawat, dan melayani suamiku (juga anak2ku) dengan sepenuh hati. Memasakkan makanan kegemarannya. Meskipun aku ga bisa masak, tapi kalo niyat kan pasti bisa ya, asalkan ada peralatan, perlengkapan, dan resepnya (hihihiih.... ahlesyan ki). Memijatnya bila dia kecapekan. Memeluknya bila dia sedih. Merawatnya bila dia sakit. Tertawa bersamanya. Menari bersamanya. Kalo penghasilan dia mencukupi, mungkin aku ga perlu kerja full time, aku bisa kerja dari rumah, asal ada akses internet 24 jam! Huehuahuehau... Mungkin nanti aku mau minta mas kawinnya seperangkat komputer lengkap beserta koneksi internet 24 jam! Eh, boleh kan aku bermimpi dan berangan2 seperti itu ;)) Lah... ngelantur...! Mungkin aku masih termasuk kolot (iya...iya... bilang aja jadul), masih merupakan produk perempuan Jawa jaman dulu (tuh kan jadul) yang melayani suaminya, memanjakannya, seperti memanjakan anak2nya, karena sebenarnya laki-laki itu (kadang) adalah anak-anak yang terjebak dalam tubuh orang dewasa. Ah, tapi ini hanya opiniku saja. Aku belum tau yang sebenarnya. Mungkin itu sesuatu yang muncul karena aku sebagai bungsu ga merasakan punya adik untuk menyalurkan kasih sayangku sebagai seorang kakak kepada adiknya. Ato itu juga sesuatu yang muncul secara otomatis, naluri keibuan dikarenakan usiaku yang sudah kepala 3 ini? Ah entahlah... Aku hanya ingin punya seseorang untuk aku sayangi, seseorang yang bisa aku manjakan.

4 Comments:

At April 22, 2006 1:37 PM, Anonymous Anonymous said...

mas kawinnya seperangkat komputer lengkap beserta koneksi internet 24 jam!

kalo begini neh, gak akan ngurus suami, NGEJUNK ma ARISAN aja yang ada ;))

* kaburr *

 
At April 26, 2006 9:31 PM, Blogger M Fahmi Aulia said...

Yup, dalam anganku nanti kalo aku udah bersuami aku akan mengurus, merawat, dan melayani suamiku (juga anak2ku) dengan sepenuh hati. Memasakkan makanan kegemarannya. Meskipun aku ga bisa masak, tapi kalo niyat kan pasti bisa ya, asalkan ada peralatan, perlengkapan, dan resepnya (hihihiih.... ahlesyan ki). Memijatnya bila dia kecapekan. Memeluknya bila dia sedih. Merawatnya bila dia sakit. Tertawa bersamanya. Menari bersamanya. Kalo penghasilan dia mencukupi, mungkin aku ga perlu kerja full time, aku bisa kerja dari rumah, asal ada akses internet 24 jam! Huehuahuehau... Mungkin nanti aku mau minta mas kawinnya seperangkat komputer lengkap beserta koneksi internet 24 jam! Eh, boleh kan aku bermimpi dan berangan2 seperti itu ;)) Lah... ngelantur...! Mungkin aku masih termasuk kolot (iya...iya... bilang aja jadul), masih merupakan produk perempuan Jawa jaman dulu (tuh kan jadul) yang melayani suaminya, memanjakannya, seperti memanjakan anak2nya, karena sebenarnya laki-laki itu (kadang) adalah anak-anak yang terjebak dalam tubuh orang dewasa. Ah, tapi ini hanya opiniku saja. Aku belum tau yang sebenarnya. Mungkin itu sesuatu yang muncul karena aku sebagai bungsu ga merasakan punya adik untuk menyalurkan kasih sayangku sebagai seorang kakak kepada adiknya. Ato itu juga sesuatu yang muncul secara otomatis, naluri keibuan dikarenakan usiaku yang sudah kepala 3 ini? Ah entahlah... Aku hanya ingin punya seseorang untuk aku sayangi, seseorang yang bisa aku manjakan.


AH...TEORI...
*kabur...

 
At May 04, 2006 11:21 PM, Blogger Unknown said...

wah klo ibu-ibu sekarang bukan memperingati hari kartini tapi hari arisan kali

 
At May 25, 2006 12:05 PM, Anonymous Anonymous said...

fahdi :
hihihiihihhi....
you junk, i junk!

pahmi :
doain dong, biar itu ga hanya teori...

alienstein :
hehehhe....

 

Post a Comment

<< Home

Wall of Sh[F]ame