Brutality
Brutality...
Kekerasan...
Main pukul seenaknya sendiri...
Yah, kemaren aku jadi saksi satu kekerasan yang terjadi di Ibukota.
Sabtu, 28 Januari 2006, sekitar pukul 13.00 di daerah Mampang, dalam Kopaja P20, dalam perjalanan menuju ke kantor Detik di Warung Buncit. Kopaja sedang berjalan tenang, tidak tergesa-gesa karena dikejar setoran. Di kejauhan depan tampak sekitar 4 bis sedang mengangkut rombongan berpakaian warna oranye. Tiba-tiba datang segerombolan orang berpakaian oranye itu menghampiri Kopaja yang sedang kutumpangi bersama Ela, Wesly, Idban, dan Adis. Mereka mencegat Kopaja dan memaksakan diri untuk naik ke Kopaja yang sedang berjalan. Mereka meminta sopir untuk mengangkut mereka ke suatu tempat. Ketika sopir dan kenek menolak, mereka berjanji akan membayar ongkos. Sopir tetap menolak, dan hal ini membuat mereka mulai naik darah. Mereka mulai mengancam akan memecahkan kaca Kopaja ini. Ternyata mereka adalah suporter Persija.
Aku terdiam membeku, rasa ketakutan mulai menjalari tubuhku. What should I do? Mereka mulai berteriak-teriak, mulai mengeluarkan ancaman, mulai memaki-maki, dan tiba-tiba kenek Kopaja mulai dipukuli oleh seorang suporter itu. Aku kebingungan ketika Wesly mengajak aku dll untuk turun saat itu juga, karena dikhawatirkan situasi mulai memanas dan ga bakal mungkin berakhir damai. Untunglah, mereka tidak menghalangi kami untuk turun.
Begitu aku berhasil turun dari Kopaja itu, lemas seluruh tubuhku. Sempat gemetaran juga, masih dag dig dug... Mungkin pucat juga wajahku. A little bit shock!!! I really really hate it. It's not about surviving anymore to have a life in Jakarta. I almost cried.
Kenapa harus terjadi seperti itu?
Kenapa manusia sering kali tidak bisa menahan emosi?
Serasa ingin kuseret mereka satu persatu
Dan kuceburkan mereka ke lautan formalin
Biar mereka ga mengganggu lagi
Eh, tapi ini salah satu kekerasan juga ya kalo mereka aku ceburin ke lautan formalin? Hhihihihi.... sama aja ternyata...
Pengendalian emosi memang susah
Perlu energi yang banyak
Yah... aku akui itu
Karena aku sendiri pernah mengalaminya
Dan sampai sekarang juga masih belajar
Untuk mengendalikan emosiku yang masih suka meledak-ledak
*kok aku bingung ndiri sih, aku ini mo nulis apa?*
hihihiihihi...
Kekerasan...
Main pukul seenaknya sendiri...
Yah, kemaren aku jadi saksi satu kekerasan yang terjadi di Ibukota.
Sabtu, 28 Januari 2006, sekitar pukul 13.00 di daerah Mampang, dalam Kopaja P20, dalam perjalanan menuju ke kantor Detik di Warung Buncit. Kopaja sedang berjalan tenang, tidak tergesa-gesa karena dikejar setoran. Di kejauhan depan tampak sekitar 4 bis sedang mengangkut rombongan berpakaian warna oranye. Tiba-tiba datang segerombolan orang berpakaian oranye itu menghampiri Kopaja yang sedang kutumpangi bersama Ela, Wesly, Idban, dan Adis. Mereka mencegat Kopaja dan memaksakan diri untuk naik ke Kopaja yang sedang berjalan. Mereka meminta sopir untuk mengangkut mereka ke suatu tempat. Ketika sopir dan kenek menolak, mereka berjanji akan membayar ongkos. Sopir tetap menolak, dan hal ini membuat mereka mulai naik darah. Mereka mulai mengancam akan memecahkan kaca Kopaja ini. Ternyata mereka adalah suporter Persija.
Aku terdiam membeku, rasa ketakutan mulai menjalari tubuhku. What should I do? Mereka mulai berteriak-teriak, mulai mengeluarkan ancaman, mulai memaki-maki, dan tiba-tiba kenek Kopaja mulai dipukuli oleh seorang suporter itu. Aku kebingungan ketika Wesly mengajak aku dll untuk turun saat itu juga, karena dikhawatirkan situasi mulai memanas dan ga bakal mungkin berakhir damai. Untunglah, mereka tidak menghalangi kami untuk turun.
Begitu aku berhasil turun dari Kopaja itu, lemas seluruh tubuhku. Sempat gemetaran juga, masih dag dig dug... Mungkin pucat juga wajahku. A little bit shock!!! I really really hate it. It's not about surviving anymore to have a life in Jakarta. I almost cried.
Kenapa harus terjadi seperti itu?
Kenapa manusia sering kali tidak bisa menahan emosi?
Serasa ingin kuseret mereka satu persatu
Dan kuceburkan mereka ke lautan formalin
Biar mereka ga mengganggu lagi
Eh, tapi ini salah satu kekerasan juga ya kalo mereka aku ceburin ke lautan formalin? Hhihihihi.... sama aja ternyata...
Pengendalian emosi memang susah
Perlu energi yang banyak
Yah... aku akui itu
Karena aku sendiri pernah mengalaminya
Dan sampai sekarang juga masih belajar
Untuk mengendalikan emosiku yang masih suka meledak-ledak
*kok aku bingung ndiri sih, aku ini mo nulis apa?*
hihihiihihi...
Labels: Dian
6 Comments:
PERTAMA!! *siyul2*
WELCOME TO THE CLUB ; THAT WHY I HATE THE CITY!
ya beginilah jakarta bun. welcum tu de citi por dai
SELAMAT DATANG DI PLANET BERNAMA JAKARTA...!!!
hahahaha...
Ooooo.. pantes potonya di detik agak pucet gitu..
eh.. itu pucet kekenyangan makan yah? :D
BASBANG...!!!
lebih seruw ini donk...
http://mfahmia2705.blogspot.com/2005/09/lolos-dari-kepungan-pencopet.html
Post a Comment
<< Home