Indischetafel
Indischetafel adalah nama sebuah tempat makan di daerah jl. Sumatra No. 19, Bandung. Bangunannya bergaya kuno ato lebih tepatnya bergaya Belanda, sesuai dengan namanya. Aku ke sana dalam rangka menemani saudara yang sedang ke Bandung dan tempat ini direkomendasikan oleh seorang tetangga di komplek.
Bagian teras terdapat beberapa meja dan kursi rendah seperti layaknya furniture untuk teras, juga sebagai tempat untuk makan dengan suasana santai. Masuk ke dalam, disambut ruang pertama yang menjadi tempat pembayaran dan juga merupakan toko kue kering. Masuk ke ruang kedua, seperti rumah pada umumnya, terdapat ruang yang luas yang dipergunakan untuk ruang makan. Di sini ada beberapa set meja dan kursi makan, ada 1 yang besar (untuk 6-8 orang) dan beberapa yang kecil (untuk 4 orang). Di sudut ruang tersebut ada sofa. Sementara di beberapa ruang lain yang agak lebih kecil juga terisi dengan meja dan kursi makan untuk keperluan yang lebih private. Maksudnya bisa diperuntukkan sebagai tempat meeting (sambil makan tentunya), untuk keluarga, dan untuk yang ga ingin terlalu terganggu dengan pengunjung lainnya. Kesimpulan: tempatnya cukup nyaman untuk beramai2 makan bareng di situ.
Untuk makanannya mulai dari yang menu Indonesia sampai ke menu Barat. Untuk rasa... rata-rata enak di lidah sih. Aku pesen steak lidah dengan saus keju. Yummy!!! Cuman bagiku yang gak terlalu suka keju sausnya bikin eneg. Kalo dikit aja sih enak, tapi begitu menghabiskan 1 porsi ya eneg :p
Yang lainnya pada pesen rib, dori steak, dan entah itu si Ory pesen 2 menu apa aja, yang satu bersosis dan satu lagi steak naon gitu :p
Menu-menu yang lain liat aja di buku menunya ya...
Untuk harga... ya so so lah. Termasuk ke menengah lah. Btw, waktu itu sih ditraktir jadi ya EGP... hehehhehhehe....
Bagian teras terdapat beberapa meja dan kursi rendah seperti layaknya furniture untuk teras, juga sebagai tempat untuk makan dengan suasana santai. Masuk ke dalam, disambut ruang pertama yang menjadi tempat pembayaran dan juga merupakan toko kue kering. Masuk ke ruang kedua, seperti rumah pada umumnya, terdapat ruang yang luas yang dipergunakan untuk ruang makan. Di sini ada beberapa set meja dan kursi makan, ada 1 yang besar (untuk 6-8 orang) dan beberapa yang kecil (untuk 4 orang). Di sudut ruang tersebut ada sofa. Sementara di beberapa ruang lain yang agak lebih kecil juga terisi dengan meja dan kursi makan untuk keperluan yang lebih private. Maksudnya bisa diperuntukkan sebagai tempat meeting (sambil makan tentunya), untuk keluarga, dan untuk yang ga ingin terlalu terganggu dengan pengunjung lainnya. Kesimpulan: tempatnya cukup nyaman untuk beramai2 makan bareng di situ.
Untuk makanannya mulai dari yang menu Indonesia sampai ke menu Barat. Untuk rasa... rata-rata enak di lidah sih. Aku pesen steak lidah dengan saus keju. Yummy!!! Cuman bagiku yang gak terlalu suka keju sausnya bikin eneg. Kalo dikit aja sih enak, tapi begitu menghabiskan 1 porsi ya eneg :p
Yang lainnya pada pesen rib, dori steak, dan entah itu si Ory pesen 2 menu apa aja, yang satu bersosis dan satu lagi steak naon gitu :p
Menu-menu yang lain liat aja di buku menunya ya...
Untuk harga... ya so so lah. Termasuk ke menengah lah. Btw, waktu itu sih ditraktir jadi ya EGP... hehehhehhehe....
Labels: blog31hari, Food n Beverage, Hobby, Review, Tempat Nongkrong
2 Comments:
kayak e enak tuh
gaya kolonial... wah suka banget...
Post a Comment
<< Home