Part 1 : Monas
Monumen Nasional - Jakarta, 1 Oktober 2005, 09.30 - 12.20
Monas, Monumen Nasional. Ya itulah tempat tujuan pertama daku, Jay, Deden, Edi, dan Ory. Sampe jam 09.30-an kita langsung menuju ke kaki Monas yang berjarak beberapa ratus meter dari parkiran. Tidak terlalu ramai, dan tidak tampak adanya tanda2 mo ada demo besar2an. Kita menuju loket yang ada di dekat tangga di kaki Monas, ternyata lokat sudah berpindah ke sebelah belakang Monas (hehheh... ga tau arah mana depan mana belakang, jadi anggap saja loket di bagian belakang). Dan kita pun kembali berjalan mengelilingi 1/2 Monas untuk mencapai loket.... @##$%#%$@&*^%^ Ternyata pintu masuk melalui tangga yang turun ke bawah, beli 5 tiket (terdiri dari 2 umum @ Rp 5.000,- 2 mahasiswa @ Rp 3.500,- dan 1 pelajar/anak-anak @ Rp 2.500,- plus sumbangan PMI dan asuransi, ga tau tuh si penjaga loket kok ngasihnya gitu, padahal kita ndak masalah kalo mo 5 tiket umum, apa karena mungkin kita sempet nanya : emang boleh, pak, kita ngaku mahasisiwa? huhuehehahhah...). Kemudian kita memasuki lorong (menyeberangi bawah halaman Monas) dan naik lagi menuju ke tangga Monas. Dari ujung tangga ternyata kita masih memutar lagi menuju lift. Tampak ada 2 rombongan besar dari SD dan SMP, tapi sebagian masih mendengarkan cerita ttg Monas, dan sebagian bergantian naik ke Puncak Monas. Untunglah kita ngantri tidak terlalu lama. 1 lift hanya dapat diisi 11 orang ato max. 800 kg, padahal di dalam lift sudah ada 1 petugas jaga, jadi makin berkurang yang dapat diangkut oleh lift tersebut.
Begitu sampai di atas tampaklah pemandangan dari gedung2 pencakar langit yang ada di sekitar Monas, seperti gedung Indosat dan gedung Deparsenibud, juga gedung2 yang tampak di kejauhan samar2 buram karena asap polusi. Tampak juga Mesjid Istiqlal, Istana Negara, Museum Nasional. Tampak jalan raya di sekeliling Monas yang lancar2 saja, malah cenderung sepi. Tampak juga bbrp truk tentara yang berjaga2. Kita potret sana, potret sini.
Ternyata bbrp gajah ada yang mo nyusul ikutan ke Monas juga. Kita tungguin sampe2 kepala pusing masuk angin karena di atas anginnya ternyata kenceng juga. Dan Herry baru nongol jam 11 lebih, bersalaman dan berphoto2. Tiba2 ada seorang cowok berkacamata dan berkaos merah menyalami diriku...heh... siapa ini? Ternyata si Deni "Cepot Gibol" aka Tukang Kridit. Photo2an lagi. Sementara waktu terus berlalu, sempet ditelpon Idban dan dia mo nunggu di Planetarium aja karena kita mo ngejar jam pertunjukkan 12.30 (yang jam pertunjukkan 11.00 dah kelewat sih....hehehehehe).
Adhi, Didats, dan FRozi kontak daku, mereka pengen nyusul juga ke atas, tapi karena antrian yang panjang dan kita masih harus ngejar waktu, akhirnya mereka bertiga ga jadi ke atas, kita turun dan ketemuan di bawah. Salam2an lagi, photo2an lagi, rebutan photo lagi...huehehhahaha... kelakuan deh! Pada waktu keluar seharusnya kita nyebrang bawah lagi, seperti berangkatnya, tapi kita liat ada seorang petugas dg bersepeda motor mau keluar dari pintu pagar yang mengelilingi Monas, daripada kita nyebrang yang mana lebih jauh dan makan waktu, kita nebeng beliau deh...hheheheh... Dan di halaman Monas telah menunggu si Bowo yang mo gabung ama kita. Deni undur diri karena ada keperluan laen, Didats dan FRozi yang ternyata bersepeda motor berdua (yang dengan mesranya berboncengan... hihihihi...), dan Adhi, Herry, Bowo yang tidak berkendaraan join di mobil kita, umpel2an, desek2an, dempet2an menuju Planetarium.
Peserta Monas :
endhoot, Ory, Jay, Deden, Edi, Herry, Deni, Adhi, Didats, FRozi, Bowo
untuk link ke masing2 liat di sini
Note : bila photo2 tidak muncul ato tidak dapat diakses, plis ulangi lagi sejam kemudian ya. Thx for visiting.
Monas, Monumen Nasional. Ya itulah tempat tujuan pertama daku, Jay, Deden, Edi, dan Ory. Sampe jam 09.30-an kita langsung menuju ke kaki Monas yang berjarak beberapa ratus meter dari parkiran. Tidak terlalu ramai, dan tidak tampak adanya tanda2 mo ada demo besar2an. Kita menuju loket yang ada di dekat tangga di kaki Monas, ternyata lokat sudah berpindah ke sebelah belakang Monas (hehheh... ga tau arah mana depan mana belakang, jadi anggap saja loket di bagian belakang). Dan kita pun kembali berjalan mengelilingi 1/2 Monas untuk mencapai loket.... @##$%#%$@&*^%^ Ternyata pintu masuk melalui tangga yang turun ke bawah, beli 5 tiket (terdiri dari 2 umum @ Rp 5.000,- 2 mahasiswa @ Rp 3.500,- dan 1 pelajar/anak-anak @ Rp 2.500,- plus sumbangan PMI dan asuransi, ga tau tuh si penjaga loket kok ngasihnya gitu, padahal kita ndak masalah kalo mo 5 tiket umum, apa karena mungkin kita sempet nanya : emang boleh, pak, kita ngaku mahasisiwa? huhuehehahhah...). Kemudian kita memasuki lorong (menyeberangi bawah halaman Monas) dan naik lagi menuju ke tangga Monas. Dari ujung tangga ternyata kita masih memutar lagi menuju lift. Tampak ada 2 rombongan besar dari SD dan SMP, tapi sebagian masih mendengarkan cerita ttg Monas, dan sebagian bergantian naik ke Puncak Monas. Untunglah kita ngantri tidak terlalu lama. 1 lift hanya dapat diisi 11 orang ato max. 800 kg, padahal di dalam lift sudah ada 1 petugas jaga, jadi makin berkurang yang dapat diangkut oleh lift tersebut.
Begitu sampai di atas tampaklah pemandangan dari gedung2 pencakar langit yang ada di sekitar Monas, seperti gedung Indosat dan gedung Deparsenibud, juga gedung2 yang tampak di kejauhan samar2 buram karena asap polusi. Tampak juga Mesjid Istiqlal, Istana Negara, Museum Nasional. Tampak jalan raya di sekeliling Monas yang lancar2 saja, malah cenderung sepi. Tampak juga bbrp truk tentara yang berjaga2. Kita potret sana, potret sini.
Ternyata bbrp gajah ada yang mo nyusul ikutan ke Monas juga. Kita tungguin sampe2 kepala pusing masuk angin karena di atas anginnya ternyata kenceng juga. Dan Herry baru nongol jam 11 lebih, bersalaman dan berphoto2. Tiba2 ada seorang cowok berkacamata dan berkaos merah menyalami diriku...heh... siapa ini? Ternyata si Deni "Cepot Gibol" aka Tukang Kridit. Photo2an lagi. Sementara waktu terus berlalu, sempet ditelpon Idban dan dia mo nunggu di Planetarium aja karena kita mo ngejar jam pertunjukkan 12.30 (yang jam pertunjukkan 11.00 dah kelewat sih....hehehehehe).
Adhi, Didats, dan FRozi kontak daku, mereka pengen nyusul juga ke atas, tapi karena antrian yang panjang dan kita masih harus ngejar waktu, akhirnya mereka bertiga ga jadi ke atas, kita turun dan ketemuan di bawah. Salam2an lagi, photo2an lagi, rebutan photo lagi...huehehhahaha... kelakuan deh! Pada waktu keluar seharusnya kita nyebrang bawah lagi, seperti berangkatnya, tapi kita liat ada seorang petugas dg bersepeda motor mau keluar dari pintu pagar yang mengelilingi Monas, daripada kita nyebrang yang mana lebih jauh dan makan waktu, kita nebeng beliau deh...hheheheh... Dan di halaman Monas telah menunggu si Bowo yang mo gabung ama kita. Deni undur diri karena ada keperluan laen, Didats dan FRozi yang ternyata bersepeda motor berdua (yang dengan mesranya berboncengan... hihihihi...), dan Adhi, Herry, Bowo yang tidak berkendaraan join di mobil kita, umpel2an, desek2an, dempet2an menuju Planetarium.
Peserta Monas :
endhoot, Ory, Jay, Deden, Edi, Herry, Deni, Adhi, Didats, FRozi, Bowo
untuk link ke masing2 liat di sini
Note : bila photo2 tidak muncul ato tidak dapat diakses, plis ulangi lagi sejam kemudian ya. Thx for visiting.
Labels: id-GMail, Travelling
posted by endhoot @ 9:01 PM
0 Comments:
Post a Comment
<< Home