[ endhoot ]

endhoot at the first time being BLOGger was so GO-BLOG for nge-BLOG in the BLOGspot and made a JE-BLOG one

Wednesday, August 12, 2009

[basbang] Trip to Palembang - Day 3

Hari 3
Minggu, 8 Juni 2008

Pagi-pagi udah bangun dan segera mandi dan bersiap diri karena akad nikah akan diadakan jam 07.00. Sambil nunggu acaara akad nikah, sambil mlurking dan ngecek id-gmail. Beuh... ada 350-an unread threads di id-gmail doang, belum yang laen2nya. Dan untuk sementara packrat di facebook dilupakan dulu karena sangat tidak memungkinkan memainkannya via hape. Mungkin sih, cuman effortnya terlalu besar kalo dimaenin. Yak mari melihat pengantin mempersiapkan diri.




Weleh, pak Penghulu ngelag datengnya, bikin akad nikah jadi molor ke jam 08.00. Langsung aku berpindah lokasi duduk karena lokasi bareng ibu2 berarti penganten akan tampak belakang, it's not a good position to take pictures of the ceremony. Nyempil di antara bapak2, aku pun menyaksikan satu peristiwa sejarah yang terjadi Minggu ini. Deden yang tampak tegang mulu (dan selalu kuingatkan untuk tersenyum, beda dengan Rieri yang lebih sering mengumbar senyum tanpa perlu diingatkan) tapi dengan mantap menyebutkan ijab kabulnya dengan sekali ucap. Alhamdulillah, sekarang kalian sah menjadi suami istri, semoga menjadi keluarga yang sakinah mawwadah warohmah.














Penganten berganti baju dan siyap menuju gedung untuk resepsi. Aku segera meluncur ke gedung dan bertemu mBu dan nengDJ di sana. Eh kami bertiga malah dikira dari keluarga besan aka dari keluarga Deden. Kami hanya bisa nyengir dan saling pandang. Karena adat yang dipake adalah adat Jawa, maka ada sedikit prosesi yang berlangsung di dalam gedung yaitu acara temu/panggih, saling lempar sirih, injek telur, membasuh kaki, timbang, kacar kucur, dan saling suap.





Dilanjutkan dengan 1 tarian Bajing Luncat yang diperagakan oleh sepupu2 Rieri dan juga sambutan2 dari pihak keluarga pengantin, kemudian acara diakhiri dengan memberi restu kepada pengantin baru oleh para undangan dan baru kemudian dipersilakan menikmati hidangan. Tentu saja seperti bisa, kita sih salaman ma penganten mah terakhir sebelum pulang sekalian photo2, kita menyerbu hidangan dulu dong. Ketemu gajah Palembang, si Ardy, kita ngumpul makan bareng dan lanjut memberi doa dan restu kepada Deden dan Rieri sambil tak lupa photo2an.







Resepsi beres, penganten pulang untuk istirahat dulu. Akupun ikut bermalas2an. Ga ada rencana mo kliling2 Palembang. Cuaca tetep mendung tapi panas, bikin aku di sini rajin mandi... hihihiihih... Setelah makan malam ternyata keluarga Deden pengen jalan-jalan dan aku langsung mengajukan diri untuk ikut. Kali ini kita ke Ampera lagi di waktu malam, jam 20.00-an gitu deh. Dan oohh... indahnya Ampera di waktu malam, bertaburan lampu2, bersolek genit bak seorang gadis sedang menunggu sang kekasih. Sementara di waktu siang Ampera begitu gagah seperti seorang penjaga harta karun yang menjaga dan mengawasi harta miliknya. Sambil makan kemplang tentulah kita photo2. Eh tapi kok banyak yang blur ya... hihihiihih... Wesly sih ga mau pulang, jadinya kan photo2nya pada ga asik nih... *kitik2 Wesly*.










Benteng Kuto Besak ketika malem ga bisa diliat, hanya diterangi lampu sorot dari bawah. Eh malah muncul ide ketika ngeliat bayangan yang tampak di tembok benteng karena kena sorot lampu. Kita photo2an di tembok benteng, moto bayangannya doang tentunya, dan tak lupa sambil terbahak2 ngeliat bayangan kita sendiri. Mungkin kita jadi tontonan orang2 yang ada di sekitar situ deh... ah tapi cuek beibeh.







Di deket BKB dan Ampera terdapat satu bangunan yang ternyata adalah museum, museum Sultan Mahmud Badaruddin II namanya sesuai dengan nama bandaranya juga. Sayang, ga masuk ke situ, selain ga ada rencana juga karena udah malem yg tentu saja ga buka lah museumnya.




Dagangan lampu hias di pinggiran Musi di sekitaran Ampera:




Eh perut kita laper lagi padahal sebelum berangkat tadi udah makan, segera saja meluncur deh ke Martabak Har. Pernah Rieri beli martabak Har ini di Bandung, aku ngicipin dan merasa aneh dengan rasanya, dan ga merasa tertarik untuk menjadi suka. Tapi ternyata di sini, di Palembang, di tempat Martabak Har yang asli, lidahku bisa menerimanya and I think I fall in love ama martabak ini. Nyam... nyam... nyam... Kulit untuk bikin martabak telor itu dilebarin lalu pecahin telor di atasnya, lipet kulitnya, masukin ke wajan dg minyak panas. Goreng sampe mateng. Jadi isinya nanti berupa telur ceplok. Dihidangkan bersama dengan kuah kari yang kental dg bbrp potong kecil kentang, dan sambel kecap. Ooohhh.... yummy!!! Ditemani es kacang merah untuk minumannya, terasa segar. Es kacang merahnya di sini juga enak, lebih enak daripada yang di foodcourt di hari sebelumnya. Kenyang, kita pun pulang. Dan aku kembali tertidur nyenyak.






Link related:
- [basbang] Trip to Palembang - Day 1
- [basbang] Trip to Palembang - Day 2
- [basbang] Trip to Palembang - Day 4
- [basbang] Trip to Palembang - Day 5

Labels: , , , ,

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Wall of Sh[F]ame